Pendampingan Gerdu-Taskin

77,6 Persen PNS Tak Mampu Beli Rumah

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebanyak 77,6 persen dari 12.878 PNS di DKI Jakarta menyatakan belum mampu membeli rumah. Alasannya gaji yang belum mencukupi.

“Karenanya, perlu ada peningkatan kemampuan bagi PNS untuk membeli rumah,” kata Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Zulfi Syarif Koto kepada wartawan pada acara Rakornas Survey Animo PNS terhadap Rusunami di 9 Kota Besar yang dilaksanakan oleh Bapertarum PNS di Jakarta, Jumat (14/12). Menurut Zulfi, hasil survei dari Bapertarum itu akan dijadikan acuan Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemennegpera) untuk menaikkan pinjaman uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) bagi PNS. Yakni dari semula besarnya hanya Rp 1,2 juta sampai Rp 2,1 juta menjadi Rp 20 juta.

Dia mengatakan, jika hanya mengandalkan pinjaman uang muka Bapertarum yang maksimal jumlahnya Rp 20 juta, maka belum tentu cukup untuk membayar cicilan, kecuali bagi PNS yang suami-istri bekerja. Untuk itu, PNS harus mendapat dukungan juga dari instansinya. Bentuknya bisa berupa hibah atau pinjaman, tergantung kemampuan keuangan dari instansi tersebut. Sementara itu, Kepala Sekretaris Tetap Bapertarum PNS Alisjahbana mengatakan, pemerintah juga menyediakan bantuan uang muka serta bantuan selisih bunga bagi kepemilikan Rusunami.

“Dari kedua subsidi tersebut, ditambah dengan pinjaman uang muka, maka Bapertarum mengharapkan PNS masih dapat menjangkau harga rusunami. Jadi tanpa harus mengorbankan sumber-sumber pengeluaran lainnya,” katanya. Dikatakannya, berdasarkan survei PNS yang dilaksanakan Bapertarum di sejumlah instansi pemerintah di DKI Jakarta, dari 12.858 responden, 43,6 persen bersedia menyediakan uang muka kurang dari Rp 5 juta.

Selain itu, sebanyak 29 persen bersedia menyediakan uang muka antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Sementara untuk cicilan per bulan, mayoritas 46,3 persen hanya bersedia menyisihkan maksimal Rp 500.000 per bulan dan hanya 27,9 persen bersedia mencicil Rp 500.000 sampai Rp 750.000 per bulan. Dilanjutkan Alisjahbana, sebanyak 53,9 persen responden menginginkan tipe 45, 29,9 persen tipe 36. Sedangkan tipe kecil 27 dan 30 hanya 6 responden saja. Sedangkan lokasi mayoritas di Ciganjur 29,4 persen, Pulo Gebang 18,8 persen, Meruya 16,7 persen, dan Cipayung 16,4persen.

Sedangkan persepsi responden untuk rusunami, kata Alisjahbana, harus dekat dengan tempat kerja, memiliki fasilitas sosial dan umum yang lengkap, harga murah serta menghemat uang trasnport setiap bulannya, dekat dengan pusat kota, penataan yang rapih, bangunan kuat, dan cocok untuk masyarakat perkotaan. Sementara keinginan tinggal di rusunami, sebanyak 53,3 persen menyatakan berminat serta hanya 37,1 persen saja yanga ingin tinggal di rumah biasa.

http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/77.pdf

17 December 2007 - Posted by | BEBAS

Sorry, the comment form is closed at this time.